Kisahnya bermula di tahun 717. Seorang biksu, Taicho Daishi bermimpi bahwa ia diperintahkan dewa penjaga Gunung Hakusan untuk menemukan mata air panas di desa Awazu.
Kemudian sang biksu pergi ke desa tersebut bersama muridnya, Garyo Hoshi. Dengan bantuan penduduk desa mereka akhirnya berhasil menemukan lokasi mata air panas seperti terlihat dalam mimpi. Setelah ditemukan, biksu ini menyuruh penduduk desa yang sakit mandi di mata air dan konon mereka langsung sembuh.
Taicho memerintahkan muridnya membangun tempat perawatan (semacam spa) di atas lokasi mata air. Sejak itulah pren, sang murid Garyo Hoshi menjalankan usaha penginapan secara turun-temurun.
Saat ini Zengoro Hoshi, sebagai generasi ke-46 yang menjalankan bisnis hotel Ryokan Hoshi. Hotel ini sudah berkembang hingga memiliki 100 kamar dan bisa menampung sekitar 450 tamu di dalamnya.
Ada beberapa hal unik di hotel tertua ini.
Pertama, bangunan-bangunan yang ada di Ryokan Hoshi diberi nama sesuai musim yang berlaku di Jepang, yaitu:
Shinshun no Yakata (awal musim semi/akhir musim dingin).
Haru no Yakata (musim semi)
Natsu no Yakata (musim panas)
Aki no Yakata (musim gugur).
Kedua, tamu yang datang ke hotel akan diberikan pakaian tradisional “Yukata”. Suasanya diciptakan seperti Jepang tempo dulu. Cocok untuk anda yang ingin mencari ketenangan di tempat ini.
Kira-kira ada yang lebih tua lagi enggak ya dari hotel Ryokan Hoshi?
Foto ABG Bookingan