Alih-alih membantu pasien, mereka malah menggunakannya sebagai kelinci percobaan, bahkan membantai banyak nyawa. Daftarnya sebagai berikut.
1. Dr Josef Mengele (1911 - 1979)
Josef Mengele Rudolf terkenal atas kekejamannya dalam 'eksperimen medis' yang dilakukan terhadap tahanan kamp konsentrasi selama Perang Dunia II. Setelah lulus dari Frankfurt Medical School, Mengele menjalani wajib militer dan menawarkan diri ke dalam unit medis
Pada tahun 1943, ia dipromosikan menjadi Kapten dan dikirim ke kamp Nazi yang terkenal di Auschwitz-Birkenau. Di sini, Mengle menyeleksi anak-anak yang tingginya tak sampai 150 cm untuk dikirim ke kamar gas, sisanya digunakan dalam percobaan. Dia selamat dari perang dan kabur ke Amerika Selatan
2. Dr Shiro Ishii (1892 - 1959)
Shiro Ishii adalah ahli mikrobiologi Jepang berpangkat letnan jenderal dari unit perang biologis Tentara Kekaisaran Jepang. Setelah lulus sekolah kedokteran di tahun 1922, Dr Ishii ditugaskan ke Rumah Sakit Angkatan Darat 1 dan Army Medical School di Tokyo.
Pada tahun 1942, ia memulai percobaan pada manusia sebagai bagian dari proyek rahasia Angkatan Darat Jepang. Percobaannya meliputi paparan senjata biologis, pembedahan dalam kondisi hidup, aborsi paksa, simulasi stroke, serangan jantung, radang beku, dan hipotermia. Namun Dr Shiro Ishii belum pernah dituntut atas kejahatannya.
3. Dr Harold Shipman (1946 - 2004)
Harold Frederick Shipman adalah seorang dokter di Inggris yang bertanggung jawab atas lebih dari 250 kasus kematian. Setelah lulus dari Leeds School of Medicine, Shipman menjadi anggota Dewan British Medical dan mendirikan klinik sendiri di tahun 1993.
Pada tahun 1998, seorang rekan dokter mengeluh tentang tingginya angka kematian di antara pasien Shipman. Penyelidikan polisi mengungkapkan, Dr Shipman memberikan diamorfin berlebihan kepada pasien. Dia dijatuhi 15 hukuman seumur hidup berturut-turut, namun bunuh diri di selnya pada tahun 2004.
4. Dr H.H. Holmes (1861 - 1896)
Herman Webster Mudgett alias Dr Henry Howard Holmes adalah lulusan Michigan Medical School yang merupakan salah satu pembunuh berantai pertama dalam sejarah AS. Dia membuka sebuah hotel yang telah dirancang memenuhi tujuan sadisnya, kamar tidur dilengkapi pipa gas dan pintu rahasia.
Dia memilih wanita sebagai korban, baik dari karyawan maupun tamu. Setelah disiksa sampai mati, mayat korban dibawa ke ruang bawah tanah untuk dibedah dan dijadikan model. Ada 27 korban yang diverifikasi, namun polisi mengatakan ada banyak bagian tubuh yang sudah dipotong dan membusuk, jadi sulit diketahui berapa pasti jumlahnya.
5. Dr John Bodkin Adams (1899 - 1983)
John Adams Bodkin adalah seorang dokter anastesi asal Inggris. Selama tahun 1946 - 1956, ada 160 pasiennya yang meninggal dalam kondisi mencurigakan, hampir kesemuanya meninggalkan dr Adams uang atau aset berharga lain lewat surat wasiat.
Walau terkenal ceroboh saat mengoperasi, Adams berhasil menjadi dokter terkaya di Inggris pada tahun 1956. Sebagian besar karena pasien yang sekarat setuju meninggalkan harta berharga untuknya. Sayang, jaksa tidak dapat membuktikan tuduhan kejahatan yang dialamatkan padanya.
6. Dr Jayant Patel (lahir 1950)
Dr Jayant Patel Mukundray adalah ahli bedah asal India yang berimigrasi ke AS. Saat bekerja di Oregon, rekan-rekannya menilai dia tak becus melakukan operasi, melakukan tindakan yang tak perlu, dan menyebabkan cedera serius hingga kematian.
Tahun 2003, Patel pindah ke Australia dan dengan cepat mendapat julukan 'dr Death'. Pada tahun 2010, dia didakwa membunuh 3 orang pasien dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Selama 20 tahun berpraktik, ada 87 pasien yang meninggal di tangannya, walau jumlah sebenarnya bisa jauh lebih banyak.
7. Dr Michael Swango (lahir 1954)
Michael Swango adalah mantan dokter dan marinir AS dengan tuduhan lebih dari 60 kasus pembunuhan. Karirnya sebagai pembunuh berantai sejalan dengan prakteknya sebagai dokter. Swango meracuni pasien dan koleganya, lalu dijatuhi hukuman 5 tahun penjara.
Setelah dibebaskan, ia mengganti identitasnya menjadi Dr Daniel J. Adams dan kembali berpraktek. Dia lantas melarikan diri ke Zimbabwe dan lagi-lagi bekerja sebagai dokter hingga tertangkap tahun 2000. Selama persidangan, jaksa membacakan buku catatannya yang menggambarkan betapa senang dia atas kejahatannya.
8. Dr Marcel Petiot (1897 - 1946)
Setelah terluka dalam Perang Dunia I dan dikirim pulang, Marcel Andre Henri Felix Petitot menyelesaikan sekolah kedokteran dan magang di rumah sakit jiwa. Masalahnya, Petitot sendiri didiagnosis dengan berbagai penyakit mental usai pulang dari perang.
Setelah magang, Petitot mendirikan klinik sendiri. Hingga suatu ketika, keluar asap dan bau busuk dari cerobong asap rumahnya. Polisi menemukan kompor batubara di ruang bawah tanahnya berisi sisa-sisa jasad manusia. Petitot dipenggal pada tanggal 25 Mei 1946.
Foto ABG Bookingan