10. Hidrogen Sianida
Tatkala PD II, bahan ini digunakan NAZI untuk memusnahkan orang-orang Yahudi. Sianida juga kerap digunakan untuk hukuman mati di Amerika Serikat. Racun ini juga jadi senjata utama favorit dalam novel Sherlock Holmes dan komik Detektif Conan.
9. Asam Fluorida
9. Asam Fluorida
Asam ini berupa hidrogen dalam air. Biasanya digunakan di industri logam dalam pembuatan teflon. Dalam bentuk cair, racun ini sangat berbahaya. Dalam bentuk gas bisa membakar mata dan paru-paru.
8. Batrachotoxin
8. Batrachotoxin
Racun ini berasal dari katak namun bukan dari tubuhnya. Racun tersebut muncul dari makanan yang ia makan, kemungkinan adalah jenis kumbang. Pada katak racun emas Kolombia, racun ini sangat berbahaya. Satu racun (Batrachotoxin) katak bisa membunuh 24 orang sekaligus.
7. Gas Saraf VX
Pada tahun 1952 gas saraf ini tidak sengaja ditemukan. Mulanya dipasarkan dalam bentuk pestisida (amiton). Saat Perang Dingin berlangsung, gas ini ditimbun untuk berjaga-jaga perang yang sesungguhnya bakal terjadi. Untungnya PD III tidak jadi berlangsung.
6. Agen Oranye
Zat ini mulanya hanya untuk membunuh pepohonan dan hancurkan tanaman saat Perang Vietnam. Namun celakanya miliki efek dahsyat tatkala kena tubuh manusia. Imbasnya puluhan ribu anak Vietnam cacat dan mati. Ada pula bayi yang terlahir cacat permanen.
5. Risin
Siapa menduga jika racun ini berasal dari biji jarak. Sebongkah risin yang berukuran garam bisa membunuh pria dewasa. Risin mencegah tubuh memroduksi protein yang diperlukan untuk bertahan hidup.
4. Arsenik
Racun ini telah digunakan sejak abad ke-15 dan ke-16. Tatkala bekerja, arsenik miliki gejala mirip penyakit kolera. Korban bisa alami kejang, gangguan pencernaan, koma, dan meninggal. Arsenik dalam jumlah kecil bisa timbulkan kanker.
3. Timbal
Timbal adalah logam pertama yang digunakan manusia sejak 8.000 tahun yang lalu. Tatkala merusak tubuh, bisa akibatkan gangguan pada organ dalam. Timbal juga memengaruhi keterbelakangan mental. Angka kriminalitas bisa menurun bilamana penggunaan timbal ditekan dalam produk yang dipakai manusia. Para ahli percaya akan analisis tersebut.
2. Brodifacoum
7. Gas Saraf VX
Pada tahun 1952 gas saraf ini tidak sengaja ditemukan. Mulanya dipasarkan dalam bentuk pestisida (amiton). Saat Perang Dingin berlangsung, gas ini ditimbun untuk berjaga-jaga perang yang sesungguhnya bakal terjadi. Untungnya PD III tidak jadi berlangsung.
6. Agen Oranye
Zat ini mulanya hanya untuk membunuh pepohonan dan hancurkan tanaman saat Perang Vietnam. Namun celakanya miliki efek dahsyat tatkala kena tubuh manusia. Imbasnya puluhan ribu anak Vietnam cacat dan mati. Ada pula bayi yang terlahir cacat permanen.
5. Risin
Siapa menduga jika racun ini berasal dari biji jarak. Sebongkah risin yang berukuran garam bisa membunuh pria dewasa. Risin mencegah tubuh memroduksi protein yang diperlukan untuk bertahan hidup.
4. Arsenik
Racun ini telah digunakan sejak abad ke-15 dan ke-16. Tatkala bekerja, arsenik miliki gejala mirip penyakit kolera. Korban bisa alami kejang, gangguan pencernaan, koma, dan meninggal. Arsenik dalam jumlah kecil bisa timbulkan kanker.
3. Timbal
Timbal adalah logam pertama yang digunakan manusia sejak 8.000 tahun yang lalu. Tatkala merusak tubuh, bisa akibatkan gangguan pada organ dalam. Timbal juga memengaruhi keterbelakangan mental. Angka kriminalitas bisa menurun bilamana penggunaan timbal ditekan dalam produk yang dipakai manusia. Para ahli percaya akan analisis tersebut.
2. Brodifacoum
Zat ini bekerja dengan mengurangi jumlah vitamin K yang diperlukan tubuh untuk pembekuan darah. Imbasnya, darah bisa mengalir keluar lewat pembuluh darah terkecil. Akibatnya, bisa muncul pendarahan yang luar biasa.
1. Strychinie
Berasal dari biji pohon Strychnos nux-vomica di Asia Tenggara dan India, racun ini digunakan untuk membasmi tikus sebagai pestisida. Saat PD II, Oskar Dirlewanger, salah satu komandan NAZI kerap gunakan racun ini dengan menyuntiknya ke tahanan. Korban akan kejang sebab otot berkontraksi tak sesuai kehendak dan akhirnya mati secara perlahan. Ia menganggapnya sebagai hiburan semata.
Foto ABG Bookingan